Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Titik Awal Kebahagiaan

Hari raya. Seperti biasa kunikmati hari kemenangan ini. Berkumpul saling memaafkan bersama seluruh keluarga besar. Canda tawa riang yang selalu kurindukan momentnya. Candaan cadaan riang tentang kesendirianku, kakakku dan sepupu lelakiku acapkali menjadi tawa renyah kami. Tak ingin menyia nyiakan momen, kami berjanji akan berfoto bersama di depan masjid peninggalan kakek. 7 juni 2019. Hari ini jadwal kami sekluarga sowan ke rumah kyai di blitar. Rutinitas tahunan sebagai ajang silaturahmi dan "ngalap barokah". Sebelum berangkat kukomandokan seluruh keluargaku berkumpul untuk foto bersama sebagai potret kenangan manis hangatnya keluarga kami. Arghhh ternyata lumayan sulit mengumpulkan para mbah mbah untuk sedikit narsis. Belum lagi tamu yg akan sowan ke rumah pakde terus berdatangan. Terakhir ku lihat ada tamu seorang laki laki berpeci tinggi yang ku kenali sebagai "guru sholawat" para ibu ibu jamaah masjid. Selayaknya tamu pada umunya kusalami laki laki itu. T

MEI 2019

Aku sudah mulai terbiasa dengan rasa pasrah dan kesendirian. Tak ada rasa iri sedikitpun atas kisah cinta orang lain. Tak ada keinginan atu konsep pernikahan idaman layaknya wanita pada umumnya. Aku menikmati hidupku. Kesendirianku, keikhlasanku, dan semua nikmat lain yang allah berikan. Hanya saja aku bukan manusia sempurna. Kadang hati dan fikiranku bisa saling menguatkan tapi bisa saja mereka runtuh bersamaan. Aku tak mau itu terjadi. Kutengok kalender, sebentar lagi hari raya. Waktu yg selalu kuhabiskan bersama keluarga besarku di jawa. Artinya aku harus benar benar mempersiapkan mentalku atas pertanyaan pertanyaan seputar "pernikahan". "Kapan nikah?" "Kenapa gak nikah nikah usianya udah gak muda lagi loh?" "Emang mau nyari yg gimana lagi lo?" Pertanyaan pertanyaan itu sebenarnya biasa ditanyakan teman atau tetanggaku. Dan aku bisa bersikap "bodo amat"atas pertanyaan itu. Tapi kalau pertanyaan itu ditanyakan oleh orang orang